
We are searching data for your request:
Upon completion, a link will appear to access the found materials.
Mengapa Anda membutuhkan riboflavin selama kehamilan
Riboflavin, atau vitamin B2, adalah vitamin esensial yang membantu tubuh Anda menghasilkan energi. Ini meningkatkan pertumbuhan bayi Anda, penglihatan yang baik, dan kulit yang sehat. Riboflavin juga penting untuk perkembangan tulang, otot, dan saraf bayi Anda.
Ada beberapa bukti bahwa wanita yang tidak mendapatkan cukup riboflavin berisiko lebih besar mengalami preeklamsia.
Berapa banyak riboflavin yang Anda butuhkan
Wanita hamil: 1,4 miligram (mg) per hari
Ibu menyusui: 1,6 mg per hari
Wanita tidak hamil: 1,1 mg per hari
Riboflavin adalah vitamin yang larut dalam air, yang berarti tubuh Anda tidak menyimpannya - Anda harus mencukupi setiap hari.
Sumber makanan riboflavin
Susu, produk roti, dan sereal yang diperkaya adalah sumber riboflavin yang baik. Tepung terigu dan roti juga diperkaya dengan vitamin ini.
Catatan: Paparan cahaya dapat merusak riboflavin, jadi simpan makanan yang tertutup rapat di wadah yang tidak tembus cahaya atau di lemari.
Cobalah makanan ini:
- 1 cangkir susu tanpa lemak: 0,45 mg
- 1 ons almond: 0,29 mg
- 1 telur besar, rebus: 0,26 mg
- 1 cangkir sereal gandum yang diperkaya: 0,22 mg
- 1/2 cangkir bayam, dimasak: 0,21 mg
- 3 ons daging ayam hitam, panggang: 0,16 mg
- 3 ons daging giling, dimasak: 0,15 mg
- enam tombak asparagus, rebus: 0,13 mg
- 3 ons salmon, dimasak: 0,13 mg
- 1 ons keju cheddar: 0,11 mg
- 1/2 cangkir brokoli, cincang dan rebus: 0,10 mg
- satu potong roti tawar yang diperkaya: 0,09 mg
- 3 ons daging ayam panggang ringan: 0,08 mg
- satu potong roti gandum utuh: 0,06 mg
(Perhatikan bahwa 3 ons daging atau ikan kira-kira seukuran setumpuk kartu.)
Haruskah Anda mengonsumsi suplemen?
Anda mungkin akan mendapatkan cukup riboflavin dari makanan yang mencakup berbagai biji-bijian, produk susu, telur, daging, sayuran hijau, serta sereal dan biji-bijian yang diperkaya, dan sebagian besar suplemen prenatal menyediakan asupan referensi makanan (DRI) untuk riboflavin.
Namun, beberapa wanita berisiko lebih tinggi mengalami defisiensi riboflavin, termasuk wanita vegetarian, intoleran laktosa, atau anoreksia. Anemia, dermatitis, serta bibir dan mulut yang sakit dan pecah-pecah adalah beberapa tanda defisiensi riboflavin.